TNews, BITUNG– Aroma kopi khas Nusantara menggoda indera para pengunjung Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025, tepatnya di Stand 414 Coffee yang menjadi salah satu titik keramaian di area kuliner dan expo Satrol Kodamar VIII. Minggu, 12/10/2025
Bertepatan dengan momen Thanksgiving Day Kota Bitung, kehadiran 414 Coffee sukses menambah kehangatan suasana festival yang penuh syukur dan sukacita.
Sejak pagi hingga malam, stand ini tak pernah sepi dari pengunjung yang ingin menikmati secangkir kopi lokal pilihan, mulai dari manual brew hingga racikan signature coffee yang menjadi andalan 414 Coffee.
Dengan konsep booth yang minimalis namun estetik, 414 Coffee menjadi tempat persinggahan ideal untuk rehat sejenak sambil menikmati hembusan angin laut dan iringan musik akustik dari Zona Komunitas.
“Rasa kopinya khas banget, baristanya juga ramah. Ini jadi salah satu spot favorit saya di festival ini,” ujar Rahul, salah satu pengunjung asal Manado.
Tak hanya menjual kopi, Stand 414 Coffee juga memanfaatkan momentum festival ini untuk memperkenalkan edukasi singkat seputar kopi kepada para pengunjung, termasuk cara penyajian yang benar dan pentingnya mendukung produk UMKM lokal.
Beberapa jenis biji kopi yang ditawarkan berasal dari petani kopi lokal Sulawesi Utara, menambah nilai lebih dalam setiap cangkir yang disajikan.
Partisipasi 414 Coffee dalam FPSL 2025 bukan hanya untuk promosi semata, melainkan bagian dari dukungan nyata terhadap geliat ekonomi kreatif dan UMKM di Kota Bitung.
Stand ini turut mencerminkan semangat festival: kolaboratif, inspiratif, dan penuh cinta untuk daerah.
Panitia FPSL 2025 pun mengapresiasi kehadiran tenant-tenant kreatif seperti 414 Coffee yang turut memperkaya pengalaman pengunjung di hari spesial Thanksgiving Bitung.
Festival masih akan berlangsung hingga penutupan nanti, dan Stand 414 Coffee siap terus menyambut para pencinta kopi dan pengunjung yang ingin merasakan pengalaman ngopi yang berbeda di tengah semarak perayaan budaya dan rasa syukur.
FPSL 2025 – Seruput Kopi, Rayakan Syukur, Cintai Bitung.