Abaikan Larangan, Penampungan Batu Bara di Bitung Tetap Beroperasi, Warga Resah

Penampungan batu bara di sekitar Gudang Djarum, Kota Bitung, Sulawesi Utara. (Foto.Ist)

TNews, BITUNG– Meski sudah mendapat teguran dan dinyatakan tidak berizin, aktivitas penampungan batu bara di sekitar Gudang Djarum, Kota Bitung, Sulawesi Utara, tetap berlangsung.

Hal ini memicu keresahan warga yang tinggal di sekitar lokasi lantaran terganggu bau menyengat dan debu hitam pekat yang diduga berasal dari tumpukan batu bara.

Bacaan Lainnya

Sejak adanya aktivitas ini, warga yang bermukim di Kelurahan Bitung Timur mengeluhkan kondisi lingkungan yang semakin memburuk.

Setiap angin bertiup, bau tidak sedap masuk ke dalam rumah-rumah warga, membuat mereka waswas akan dampak kesehatan, terutama pada anak-anak.

“Kalau angin kencang, baunya masuk ke rumah. Anak-anak sering batuk-batuk. Kami khawatir ini bisa berdampak jangka panjang,” keluh seorang warga, Senin (25/8/2025).

Batu bara tersebut, menurut warga, didatangkan dari Kalimantan menggunakan tongkang, kemudian ditampung di gudang yang jaraknya hanya beberapa meter dari permukiman.

Ironisnya, meski keluhan warga sudah disampaikan ke pihak kelurahan dan dinas terkait, aktivitas tersebut tetap berjalan. Lurah Bitung Timur,

Syafrudin Takahindangen, mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan resmi terkait aktivitas penampungan batu bara tersebut dan telah meminta agar kegiatan dihentikan sementara.

“Saat saya cek, memang benar ada tumpukan batu bara. Saya sudah minta kegiatan itu dihentikan dulu,” ujarnya.

Namun, berdasarkan pantauan di lapangan oleh media Totabuan.news, aktivitas bongkar muat dan penampungan batu bara di lokasi tersebut masih terus berlangsung hingga hari ini, seolah mengabaikan perintah penghentian sementara dari aparat kelurahan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung, Merianti Dumbela, juga membenarkan bahwa aktivitas tersebut belum memiliki izin resmi.

“Penampungan itu belum ada izinnya. Kami sudah menurunkan tim teknis untuk melakukan pengecekan dan pendataan,” jelasnya.

Warga mendesak Pemerintah Kota Bitung dan instansi terkait, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Satpol PP, untuk bertindak tegas.

Jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat, mereka mengancam akan melaporkan persoalan ini ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kami tidak ingin konflik. Kami hanya ingin udara bersih dan lingkungan sehat. Jangan sampai kami harus turun aksi karena suara kami diabaikan,” ujar seorang warga dengan nada tegas.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola gudang belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga maupun status legal aktivitas penampungan batu bara tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan