TNews, BITUNG- Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Barisan Solidaritas Muslim Indonesia (BSM Indonesia) mengeluarkan seruan penting terkait upaya menjaga kerukunan antarumat beragama.
Imbauan ini disampaikan melalui surat edaran resmi yang diterbitkan Markas Komando BSM Indonesia di Kota Bitung pada 7 Desember 2025.
Dalam surat tersebut, BSM Indonesia mengajak seluruh umat Islam di Tanah Air terlebih khususnya di Sulawesi Utara untuk berperan aktif menjaga suasana aman, damai, dan harmonis selama rangkaian perayaan Natal.
Seruan ini dinilai penting mengingat potensi meningkatnya sensitivitas terkait kegiatan keagamaan di akhir tahun.
Ketua Umum BSM Indonesia, Sapiin Palakua yang biasa dipanggil (Abang Tago) menegaskan bahwa kerukunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Perayaan Natal adalah momen suci bagi saudara-saudara Kristiani. Tugas kita sebagai umat Islam adalah menjaga situasi tetap kondusif, aman, dan damai,” ungkap Sapiin Palakua dalam edaran tersebut.
BSM Indonesia juga menekankan pentingnya menjunjung sikap toleransi sebagaimana didefinisikan dalam KBBI, yakni kemampuan menghargai dan menghormati keyakinan yang berbeda.
Sikap ini, menurut edaran tersebut, menjadi fondasi penting dalam kehidupan berbangsa.
Dalam imbauannya, BSM Indonesia meminta umat Islam untuk menghormati umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah Natal.
Masyarakat juga diminta tidak mengganggu aktivitas peribadatan serta menghindari perilaku yang bisa menyinggung keyakinan agama lain.
Surat edaran itu turut mengutip firman Allah dalam QS. Al-Kafirun ayat 6: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku,” sebagai pengingat bahwa perbedaan agama adalah bagian dari kehidupan yang harus disikapi dengan dewasa dan bijak.
BSM Indonesia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing oleh isu SARA yang kerap dimanfaatkan pihak tertentu untuk menciptakan perpecahan, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Kami mengajak seluruh umat Islam untuk selalu waspada, tidak mudah terprovokasi, dan tetap mengedepankan persatuan,” tulis BSM Indonesia dalam imbauannya.
Selain menjaga situasi keamanan, organisasi ini juga menyerukan pentingnya mempererat hubungan antarsesama warga, meskipun memiliki keyakinan yang berbeda.
Toleransi sosial, menurut BSM Indonesia, merupakan kunci keberlangsungan keharmonisan di tengah masyarakat majemuk.
Sebagai bentuk keseriusan, salinan surat edaran tersebut dikirimkan kepada sejumlah pejabat dan instansi, termasuk Gubernur Sulawesi Utara, Pangdam XIII/Merdeka, Kapolda Sulawesi Utara, Wali Kota Bitung, serta sejumlah unsur TNI dan Polri di wilayah Bitung.







