Ketua POLA Bitung: Hari Kesaktian Pancasila Adalah Pondasi Kebangkitan Bangsa

Ketua Persatuan Organisasi Lintas Agama, Adat, dan Budaya (POLA) Kota Bitung, Puboksa Hutahean, (Foto.Ist)

TNews, BITUNG- Ketua Persatuan Organisasi Lintas Agama, Adat, dan Budaya (POLA) Kota Bitung, Puboksa Hutahean, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Hari Kesaktian Pancasila, yang diperingati setiap 1 Oktober, sebagai momen reflektif untuk memperkuat jati diri bangsa dan mempertahankan kedaulatan ideologi Pancasila di tengah derasnya arus globalisasi.

Dalam pernyataannya pada Selasa (1/10/2024) di kediamannya, Puboksa menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai landasan kokoh bagi perjalanan bangsa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Pancasila memiliki nilai-nilai idealitas, realitas, dan fleksibilitas yang siap beradaptasi dengan semua perkembangan zaman,” ujar Puboksa.

Ia menjelaskan bahwa di tengah derasnya pengaruh ideologi global, Pancasila tetap menjadi filter utama yang akan menyaring ide-ide dari luar agar tidak bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila sudah dicetuskan sejak lama. Maka dari itu, saatnya kita menggali kembali makna Hari Kesaktian Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Menurutnya, globalisasi dan modernisasi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Namun, tantangan tersebut justru bisa memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme, terutama bagi mereka yang memiliki kedewasaan dalam berpikir.

Banyak masyarakat kita yang meskipun bekerja atau belajar di luar negeri, tetap memegang teguh Pancasila sebagai ideologi bangsa. Namun di sisi lain, ada pula yang mulai kehilangan jati diri akibat minimnya pemahaman tentang Pancasila dan terpengaruh ideologi asing,” jelas Puboksa.

Ia pun mengingatkan bahwa momentum Hari Kesaktian Pancasila harus dijadikan refleksi untuk memperkuat kembali pondasi kebangsaan.

Saatnya bangsa Indonesia menggali kembali makna Hari Kesaktian Pancasila. Setiap sila harus dijadikan pedoman dalam menentukan arah perubahan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Puboksa mengajak generasi muda untuk menjadikan Pancasila sebagai koridor perjuangan, dasar hukum, dan pandangan hidup bangsa yang menumbuhkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kuat.

“Jangan sampai kita terjebak dalam pragmatisme dan menghalalkan segala cara. Pancasila adalah benteng terakhir kita dalam menjaga identitas dan martabat bangsa Indonesia,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan