TNews, BITUNG– Pemerintah melalui Kementerian Agama Kota Bitung memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-5 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bitung yang digelar pada Sabtu (27/09/2025) di BPU S.H. Sarundajang, Kantor Wali Kota Bitung.
Kepala Kantor Kemenag Bitung, H. Yahya W. Pasiak, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Ia menilai Konfercab bukan hanya agenda rutin organisasi, namun juga momen penting dalam menata ulang arah perjuangan serta meningkatkan peran NU di tengah masyarakat.
“Konfercab adalah ajang strategis dalam memperkuat struktur organisasi dan meregenerasi kepemimpinan. Saya berharap hasil dari forum ini mampu menghadirkan pemimpin NU yang visioner, kompeten, dan dekat dengan umat,” ujar Yahya.
Konfercab yang mengangkat tema “Harmonisasi Khidmat Jami’iyyah untuk Kemandirian Umat dan Keutuhan Bangsa” turut dihadiri berbagai unsur penting seperti Forkopimda, tokoh ormas, lembaga-lembaga di bawah NU, serta Ketua PWNU Sulawesi Utara, Dr. H. Ulyas Taha, M.Pd, yang juga menjabat sebagai Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam arahannya, Ulyas menekankan pentingnya kualitas kader dalam menjawab tantangan zaman. Menurutnya, kekuatan organisasi bukan hanya terletak pada jumlah, tetapi pada kapabilitas dan integritas sumber daya manusia di dalamnya.
“Organisasi sebesar NU tidak boleh terlena dengan jumlah anggota. Kita butuh kader-kader yang punya kompetensi, integritas, dan mampu membawa perubahan. Tanpa itu, organisasi mudah diguncang oleh berbagai pengaruh luar,” tegasnya.
Dukungan terhadap NU juga datang dari Pemerintah Kota Bitung. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Merianti Dumbela, yang hadir mewakili Wali Kota Bitung, menyampaikan apresiasi atas peran NU dalam menjaga kerukunan dan persatuan.
“NU telah menjadi garda terdepan dalam merawat nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan. Pemerintah Kota Bitung siap mendukung program-program keummatan yang diusung PCNU,” kata Merianti.
Dengan pelaksanaan Konfercab ini, diharapkan NU Kota Bitung semakin solid dalam menjalankan fungsi keagamaan, sosial, dan kebangsaan di tengah masyarakat. Regenerasi kepemimpinan menjadi kunci agar organisasi tetap adaptif dan relevan di era modern.