TNews, BITUNG– Hujan deras yang mengguyur Kota Bitung selama hampir tiga jam pada Minggu (24/8) sore mengakibatkan sejumlah titik di wilayah kota tergenang air dan dilanda banjir.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bitung Hengky Honandar bersama istri yang juga Ketua TP-PKK Kota Bitung, Ny. Ellen Honandar Sondakh, langsung turun ke lapangan untuk memantau kondisi dan memberikan instruksi cepat di lokasi terdampak.
Turut mendampingi Wali Kota dalam peninjauan tersebut antara lain, Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, Asisten I Forsman Dandel, Kadis PUPR Rizal Sompotan, Kepala BPBD Vivi Kadeke, Camat Maesa Welmy Kalangit, Lurah Bitung Timur Syafrudin Takahindangen, Anggota DPRD Kota Bitung H. Ramlan Ifran, serta aparat kepolisian dan dinas terkait lainnya.
Wali Kota Bitung menekankan pentingnya aksi cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana ini.
“Saya minta semua pihak bergerak cepat. Pastikan tidak ada warga yang terjebak atau mengalami kerugian besar. Drainase yang tersumbat harus segera dibersihkan,” ujar Hengky di lokasi banjir.
Sementara itu, Kepala BPBD Bitung, Fivi Kadeke, melaporkan bahwa banjir terjadi akibat meluapnya air serta tersumbatnya saluran drainase di beberapa kawasan.
Hingga berita ini diturunkan, telah dilaporkan tiga titik longsor: dua di Kecamatan Maesa (Kelurahan Bitung Barat II dan Bitung Timur) serta satu titik di Kecamatan Aertembaga (Kelurahan Pateten Dua).
Meski belum ada laporan korban jiwa, Pemerintah Kota Bitung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Anggota DPRD Kota Bitung, H. Ramlan Ifran, memberikan apresiasi atas respons cepat Wali Kota. Menurutnya, kehadiran langsung Wali Kota bersama istri menunjukkan kepedulian tinggi terhadap warganya, terlebih di hari Minggu yang biasanya habis ibadah digunakan untuk beristirahat bersama keluarga.
“Pak Wali bersama istri turun langsung tanpa melihat siapa, tapi melihat kotanya yang dilanda hujan deras dan pasang tertinggi. Ini bentuk kepedulian luar biasa,” ujar Ramlan.
Ia juga menyampaikan bahwa dari peninjauan lapangan, terlihat beberapa hal yang perlu dievaluasi, khususnya terkait fungsi dinas teknis seperti Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan Dinas Kebersihan. Menurut Ramlan, penanganan saluran air dan pengelolaan sampah menjadi aspek penting dalam mengantisipasi banjir ke depan.
“Memang cuaca ekstrem tak bisa kita kendalikan, tapi bagaimana kita bisa meminimalkan dampaknya. Pemerintah kota harus mulai mencari solusi permanen, dan ini memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat,” tambahnya.
Ramlan juga mengungkapkan bahwa Wali Kota berencana memindahkan pemukiman warga yang berada di lokasi rawan banjir apabila regulasi dan anggaran memungkinkan. Menurutnya, hal ini adalah langkah tepat, namun perlu juga dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat.
“Sebagai wakil rakyat, saya juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah. Misalnya, jangan membangun rumah di atas saluran air, dan bila diminta membuka akses untuk pembuatan saluran, mari kita bantu.
Pemerintah sudah menunjukkan kepedulian, sekarang giliran masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan,” pungkasnya.