TNews, BITUNG– Wakil Wali Kota Bitung, Randito Maringka, menghadiri apel kesiapan Latihan Bersama Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum di Laut Tengah Tahun 2025 di Pelabuhan Samudera Bitung. Kamis, 8/5/2025.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antarlembaga dalam menjaga kedaulatan dan hukum di wilayah perairan Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.
Latihan bersama ini penting untuk meningkatkan kesiapan para awak kapal patroli dalam menghadapi tantangan dan perubahan pola kejahatan di laut.
Dengan kesamaan pola pikir dan pola bertindak, operasi yang dilaksanakan dapat berjalan lancar.
Adapun skenario latihan mencakup tiga jenis penanganan utama:
– Penanggulangan Illegal Mining: Mengatasi penambangan ilegal di laut.
– Penanganan IUUF (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing): Mengatasi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur.
– Penyelamatan Awal Kapal yang Mengalami Kebakaran di Laut: Menangani situasi darurat kapal yang terbakar di laut.
Total 175 personel dari berbagai instansi terlibat dalam latihan ini, termasuk¹:
– Bakamla RI: 20 orang di KN SINGA LAUT 402
– TNI AL: 46 orang di KRI KKP 881
– Polri: 26 orang di KP BALADEWA 8002
– Ditjen PSDKP: 20 orang di KP ORCA 06
– Ditjen Bea Cukai: 18 orang di KP BC 30003
– Kemenhub: 19 orang di KP GANDIWA P-118
– Basarnas: 26 orang di KN SAR BIMA SENA
Randito Maringka menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan latihan ini, menekankan pentingnya Bitung sebagai kota pelabuhan strategis dalam menjaga keamanan laut.
Pemerintah Kota Bitung sangat mendukung latihan bersama ini karena manfaatnya besar bagi keamanan kawasan dan pembangunan maritim nasional.
Turut hadir dalam apel kesiapan latihan gabungan tersebut dihadiri oleh berbagai instansi terkait.
Kepala Zona Tengah Bakamla RI, Laksamana Pertama (Laksma) Teguh Prasetya, Kepala Pangkalan PSDKP Bitung Kurniawan, Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, Kepala Kejaksaan Negeri Bitung Dr. Yadyn SH., MH., serta pejabat dari Satrol Lantamal VIII turut hadir dalam apel tersebut.
Hadir pula unsur dari TNI AL melalui Lantamal VIII Manado, Direktorat Polair Polda Sulut, KPLP, Bea Cukai, dan Basarnas.
