TNews, BITUNG- Mimpi Galilea Elizabeth Lambon membawa ijazah hasil jerih payahnya bersekolah selama tiga tahun di SMA Yadika Langowan, Minahasa akhirnya terwujud.
Dalam suasana yang penuh haru, Galilea diterima langsung Kepala Sekolah SMA tersebut, Jeiny Sangari, pada Sabtu (13/7), untuk menerima ijazah yang sebelumnya ditahan karena masih menunggak sejumlah biaya yang harus dibayar.
Ia tidak menduga, jika orang yang menebus ijazahnya itu ternyata calon bupati Minahasa, Youla Lariwa Mantik (YLM) yang spanduknya mulai tersebar dimana-mana. Meskipun, untuk menebus ijazah tersebut, YLM tidak datang langsung ke sekolah, melainkan mengutus orang kepercayaanya, Paulus M Pangau.
“Saya benar-benar tidak menduga, jika curhatan saya soal ijazah yang masih tertahan di sekolah itu ternyata direspon cepat oleh Ibu Youla Mantik,” ujar Galilea.
Galilea mengaku sangat senang dan terharu atas kepedulian YLM. Termasuk, perasaan yang sama, juga dialami ayahnya, Harly Lomboan yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tambang.
“Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Youla Mantik.
Kami semua senang dan bangga punya calon pemimpin di Minahasa yang sangat peduli dan peka terhadap nasib warganya yang sedang kesulitan,” ungkapnya.
Atas kepeduliian YLM tersebut, Galilea juga mendapat ucapan selamat dari teman-teman seangkatannya yang akhirnya tahu dirinya sudah bisa menebus ijazahnya itu.
Bahkan, diakui Galilea, sejumlah tetangga di sekitar tempat tinggalnya, di Gang Jaga II, Desa Noongan, Kecamatan Langowan, juga menyampaikan ucapan yang sama.
Galilea mengakui, bahwa ijazahnya yang tertahan itu memang karena faktor ekonomi yang dialami orang tuanya.
Khususnya, faktor ayahnya yang bekerja sebagai buruh, ditambah lagi kata Galilea, karena faktor kedua orang tuanya sudah berpisah. Sehingga, ia harus tinggal bersama neneknya.
Lepas dari soal itu, lanjut Galilea, sebagai anak muda, dirinya harus tahu berterimakasih kepada orang yang sudah begitu peduli terhadap dirinya.
“Ibu Youla memang sangat layak menjadi pemimpin kami, khususnya anak-muda di Minahasa. Apalagi, saya dengar Bu Youla juga punya program bagus. Salah satunya, seragam sekolah gratis untuk seluruh siswa SD dan SMP setiap akhir tahun ajaran,” ungkapnya.
Sementara itu, YLM yang menyapa kepala sekolah dan Galilea lewat video call mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya itu semata-mata panggilan jiwa sebagai wujud dari tanggungjawab sosialnya untuk membantu orang yang membutuhkan.
Disamping itu, kata YLM, apa yang dilakukannya juga menjadi bagian dari ungkapan rasa syukur dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah diterimanya selama ini, baik rizki, kesehatan dan lainnya.
Salah satu bentuk syukur itu, tegas YLM, adalah dengan membantu siapa saja yang membutuhkan dirinya. Termasuk, menebus ijazah warga yang tak mampu.