Kecamatan Dimembe Raih Predikat “Mandiri” ke-9 Dari 6554 Kecamatan Se Indonesia

TNews, Minut Sulawesi Utara – Kabupaten Minahasa Utara, di bawah Kepemimpinan Bupati Minahasa Utara, Joune J.E. Ganda, S.E., M.A.P, M.M, M.Si. kembali meraih Prestasi di tingkat Nasional.

Prestasi ini kembali tertuju untuk Kecamatan Dimembe saat ini di Nahkodai oleh Camat Alfons Yorri Tintingon.

Kecamatan dimembe mencatat prestasi gemilang dengan meraih status “MANDIRI” dan menempati peringkat ke-9 dari 6554 Kecamatan di seluruh Indonesia dalam Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2024.

Keberhasilan ini dipicu oleh komitmen yang kuat dalam melaksanakan pendampingan penuh terhadap penginputan IDM 2024 di seluruh wilayah Kabupaten Minahasa koUtara oleh Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA P3MD).

Ketua LSM GMBI Wilter Sulawesi Utara, Howard Hendriek Marius mengapresiasi Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara Joune Ganda dan Kevin W. Lotulung atas pencapaian ini. Dia menambahkan, bahwa Kecamatan Dimembe yang menempati peringkat ke-9 dari 6554 Desa Se-Indonesia tidak lepas juga dengan keberadaan tambang rakyat emas Tatelu Raya.

“Tambang Rakyat Tatelu Raya telah memberikan peluang besar pada masyarakat di Kecamatan Dimembe. Memberikan kontribusi, khususnya dalam hal sosial dan perekonomian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Dalam aspek sosial, kontribusi ini terlihat pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Keberadaan pertambangan emas rakyat ini berdampak baik bagi penduduk setempat dan sekitarnya” Ucap Howard

Indikator Penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) adalah Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), Indeks Ketahanan Sosial (IKS), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL), yang di atur dalam PermendesaPDTTrans Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun.

Menurut Howard, “Tiga konsep dasar yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan disini adalah kesejahteraan, yang dapat diukur dari perekonomian dan tingkat pendapatan, dengan keberadaan tambang rakyat emas ini juga memberikan perubahan kehidupan para masyarakat penambang emas terutama dalam hal sosial dan ekonomi.”

Di tempat terpisah, Mario Fredriek Ekel, SH, salah satu pengurus Koperasi Batu Emas menambahkan. “Pertambangan emas skala kecil di Desa Tatelu dan Desa Talawaan Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, telah berhasil menurunkan 13,4 ton merkuri atau 58% dari total pengurangan merkuri. Jumlah tersebut dalam kurun waktu 2018 hingga 2022. Dengan keberhasilan tersebut, Pertambangan Rakyat Desa Tatelu Raya dan Desa Talawaan Kabupaten Minahasa Utara akan diusulkan menjadi percontohan penambangan emas skala kecil ramah lingkungan.” Tutupnya. (**/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *