Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri, Hadiri Pesta Adat Tulude di Kecamatan Maesa

TNews, BITUNG-Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri, Hadir dipagelaran Upacara Adat Tulude yang ke Tiga. di Kelurahan Bitung Timur, Kecematan Maesa, Jumat (2/2/2024).

Acara yang mengusung tema dalam pelaksanaan Upacara Adat Tulude,

Bacaan Lainnya

‘Su,Limang Ghenggonalangi Pebawiahe Mappaduli’ yang artinya “Di dalam Tangan Tuhan Kehidupan Terpelihara.

Kegiatan juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri Tangkudung, serta Ketua IKKSAT Kota Bitung, Forsman Dandel, Asisten I Setda Kota Bitung, Pdt Robby Kawengian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung.

Di ketahui Upacara Tulude ini digelar secara berkala di delapan kecamatan yang ada di Kota Bitung. Diawali pada 31 Januari di Dua Kecamatan yakni Lembeh Utara dan Lembeh Selatan, hari ini ada Dua Kecematan yang melaksanakan Pesta Adat Tulude. Kecematan Maesa di Jam 14:00 – 16:00 Wita dan Kecematan Madidir di Jam 17:00 – 19:00 Wita.

Gambar: Jadwal Kegiatan Tulude di 8 Kecematan Sekota Bitung

Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dalam sambutannya menyampaikan, kata Tulude, berasal dari kata Suhude yang berarti menolak.

“Sehingga perayaaan Upacara Adat Tulude, oleh warga Nusa Utara diimplementasikan sebagai bentuk penolakan dalam artian, menolak, meratapi kehidupan di tahun sebelumnya dan siap menatap kehidupan yang baru,” kata Maurits.

Ir Maurits Mantiri, juga mengajak seluruh masyarakat Kota Bitung untuk bijak saat menggunakan media sosial.

Memiliki etika moral dan saling menghormati merupakan implementasi dari budaya Tulude yang dilaksanakan saat ini. Mari kita bekerja dengan cinta dan damai, mari kita jaga etika moral ini.” Kata Maurits.

Menurutnya, kegiatan budaya sangat penting dilaksanakan agar supaya tidak tergeser dengan perkembangan zaman saat ini.

“Upacara adat Tulude punya esensi yang kaya dengan nilai-nilai religius dan punya ciri khas tolong menolong,” jelasnya.

Dengan diadakan upacara adat Tulude, lanjutnya, semoga membawa dampak baik serta terus mempererat persatuan semua elemen masyarakat.

“Apalagi di penghujung Pemilu 2024 ini. Kita harus saling menjaga etika dan moral. Jangan saling melakukan intimidasi. Etika dalam berpolitik harus dijunjung tinggi,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *